Saturday, December 10, 2011

Media Sosial dan Komunikasi Bencana

Twitter lagi-lagi menjadi sebuah media sosial berbasis internet yang tidak hanya sekedar diminati namun juga memberi banyak manfaat. Salah satu manfaat Twitter ialah perannya dalam komunikasi bencana.

Bermula dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kartika Oktorina seorang Dosen Fikom UNTAR yang melakukan studi kasus dalam menemukan peran Twitter dalam komunikasi bencana kelebihan serta kekurangan Twitter dalam komunikasi bencana itu sendiri. Beliau meneliti Jalin Merapi, sebuah organisasi independen peduli bencana merapi dari sebelum merapi meletus sampai setelah bencana tersebut di Yogyakarta. Beliau mengamati timeline Twitter Jalin Merapi yakni @jalinmerapi dan melakukan wawancara dengan mereka.

Aktivitas Twitter Jalin Merapi


Kesimpulan dari penelitian ini ialah adanya kelebihan dan peran Twitter dalam komunikasi bencana, antaralain :

  1. Twitter sangat membantu situasi bencana apalgi peran administrator tidak terlalu berpengaruh karena setiap orang dalam Twitter dapat memberikan informasi. Hal ini beda dengan website dimana untuk menginformasikan sesuatu harus mengirimnya kepada admin.
  2. Mengedepankan citizen journalism yakni masyarakat biasa yang seolah-olah menjadi jurnalis dengan melaporkan informasi. Hal ini berarti meminimalkan kepentingan yang mencampuri seperti yang dapat terjadi di media massa seperti televisi misalnya.
  3. Membuat bantuan kepada korban menjadi tepat guna karena informasi yang tersebar seperti pembagian nasi bungkus sesuai kebutuhan.
  4. Mengumpulkan relawan
Twitter bisa menjadi maksimal apabila dapat dimanfaatkan sebagai medium yang dapat mengatur media lain. Twitter juga dapat menampilkan link walaupun terbatas dengan 140 karakter dan bebas dari hal-hal ekonomi sosial dan politik.

Sumber :
Kelas Kapita Selekta oleh Kartika Oktorina, Dosen Fikom Untar dan Peneliti Peran Media Sosial dalam Komunikasi Bencana
Rabu, 7 Desember 2011

Tuesday, December 6, 2011

Iklan dan Kegagalan Partai Politik

Iklan merupakan sebuah alat untuk memperkenalkan sebuah produk barang ataupun jasa kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat dapat mengenal lalu tertarik ingin membeli barang atau menggunakan jasa tersebut. Iklan dapat ditampilkan baik secara cetak maupun elektronik atau memanfaatkan media baru seperti internet.

Selain iklan produk barang dan jasa yang lebih memperlihatkan sisi ekonomi, politik juga dapat menggunakan iklan yakni tentu saja iklan politik. Iklan politik biasanya terlihat sangat jelas saat kampanye pilkada ataupun pemilu yang menyuarakan janji-janji serta kelebihan yang dimiliki oleh setiap kandidiat.

Tetapi yang jadi pertanyaan ialah apakah iklan-iklan yang ditampilkan ke hadapan masyarakat baik di televisi, koran maupun internet menjamin keberhasilan dari kandidat tersebut?contohnya saja iklan pemilu 2009 yang menampilkan Soetrisno Bachir dari PAN hanya diapresiasi 0,3 % dari keseluruhan pemilih. Namun iklan politik juga kadangkala berhasil seperti iklan yang menampilkan pasangan SBY dan Jusuf Kalla. "Lebih cepat Lebih Baik" menjadi lekat di pikiran masyarakat akan image dari kedua calon tersebut hingga akhirnya mereka terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2004-2009.

Iklan politik akan menjadi gagal apabila persepsi iklan tinggi namun keputusan masyarakat untuk memilih masih rendah akan kandidat tersebut. Sehingga ini menjadi suatu halangan dan rintangan keberhasilan suatu partai politik di masyarakat.

Sumber :
Kelas Kapita Selekta Oleh Dr. Eko Harry Susanto, M.Si. Dekan Fikom UNTAR
Rabu, 30 November 2011